PONDASI
IV.I Pengertian
Pondasi
Pondasi adalah bagian bangunan yang menghubungkan
bangunan dengan tanah. Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban-beban dari
semua unsur bangunan yang dipikulkan kepadanya ke tanah. Pondasi harus
diperhitungkan sedemikian rupa agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap
:
A.
Beban bangunan
B.
Berat sendiri
C.
Beban berguna
D.
Gaya-gaya luar :
·
Angin
·
Gempa bumi
·
Beban termis
·
Beban dinamis
·
Penurunan pondasi
IV.2 Bahan Pondasi
A.
Bata
·
Kurang ideal, sebab bahan lunak dan berporeus.
·
Digunakan untuk pembebanan yang ringan atau
bangunan sementara.
·
Sebaiknya tidak pada lapisan tanah yang berair.
B.
Batu kali
·
Cukup baik, asalkan susunan batu harus tersusun
dengan benar dan kompak. Perbandingan spesi 1 PC : 4 PS.
·
Untuk pondasi bangunan permanent berlantai
1/2/3.
·
Kekokohan landasan dapat agak lunak hingga
sedang, tergantung besarnya beban bangunan.
C.
Beton (tidak bertulang)
·
Cukup baik, asal dibuat dengan perbandingan
semen yang sesuai.
·
Beton blok : 1PC : 4/5 PS di press dalam cetakan
·
Beton : 1 PC : 3 PS : 5/7 kerikil
·
Hanya dapat menahan beban tekan.
·
Kekokohan landasan dapat lunak hinnga sedang,
tergantung besarnya beban bangunan.
D.
Beton bertulang
·
Sangat ideal digunakan karena bahan yang padat,
kompak dan kedap air.
·
Dapat diperhitungkan untuk menahan beban tarik.
·
Perlu perhatian dalam pembuatannya dan kualitas
betonnya. (perlu lantai kerja untuk peletakan tulangan besi) perbandingannya 1
PC : 3 PS : 5 KR.
IV.3 Jenis – Jenis Pondasi
A. Pondasi Menerus
Pondasi
menerus biasa digunakan untuk pondasi dinding, terutama digunakan pada bangunan
rumah tinggal tidak bertingkat, seluruh beban atap/ beban bangunan umumnya
dipikul oleh dinding dan diteruskan ke tanah melalui pondasi menerus sepanjang
dinding bangunan.
Untuk bangunan
kecil diatas tanah baik, pondasi menerus dapat dibuat dari pasangan batu bata
dengan lebar 2-3 kali tebal pasangan bata dan pondasi dinding setengah bata
cukup diletakan pada kedalaman 60 - 80 cm. Selain itu bahan pondasi yang
mendukung beban bangunan yang lebih besar dan banyak yang dipakai adalah pasangan
batu kali. Lebar dasar pondasi umumnya tidak kurang dari dua setengah kali
tebal
Diatas pondasi batu perlu dipasang
balok sloof beton bertulang yang berfungsi sebagai balok pengikat dan juga
dapat meratakan beban dinding. Untuk dinding yang memikul beban agak berat atau
karena daya dukung tanah kecil digunakan pondasi jalur pelat beton. Untuk
menambah ketahanan bangunan terhadap gempa , pondasi sebaiknya dibuat menerus
pada sekeliling bangunan tanpa terputus.
Batu
kali ini diikat menjadi satu kesatuan yang erat dan kuat dengan adukan perekat
dari campuran 1 kp : 1 pc : 5 ps. Sebelum pasangan batu kali dibuat bangunan
bawahnya diberi pasir urug setebal 20 cm dan batu kosong satu lapis. Kemudian
setelah pasangan batu kali selesai dikerjakan, lubang sisa di kanan kiri diurug
dengan pasir
B. Pondasi Setempat
Kadang – kadang sering dijumpai pada
lapisan tanah keras. Letaknya pada kedalaman lebih dari 1.50 cm dari permukaan
tanah setempat. Bila digunakan pondasi menerus akan sangat mahal dan tidak
efisien. Untuk mengatsinya dapat digunakan pondasi yang dibuat dibawah kolom –
kolom pendukung bangunan disebut pondasi setempat. Jadi yang merupakan pondasi
utma pendukung bangunan adalah pondasi setempat. Semua beban bangunan yang
diterima kolom – kolom pendukung langsung dilimpahkan padanya. Pondasi setempat
dapat dibuat bentuk :
- Pondasi pilar dibuat dari pasangan batu kali berbentuk kerucut terpancung
- Pondasi sumuran dibuat dengan cara menggali tanah berbentuk bulat sampai kedalaman tanah keras, kemudian diisi adukan beton tanpa tulangan dan batu – batu besar
- Pondasi telapak, dibuat dari konstruksi beton bertulang berbentuk plat persegi atau di sebut voetplat
C. Pondasi Titik
·
Beban total dialihkan ke kolom
·
Syarat – syarat penggunaan :
1.
Beban cukup ringan dan masih dapat dipikul oleh tanah
sesuai dengan kemampuan daya dukungnya
2.
Biasanya pada bangunan sementara atau bangunan
permanent hingga bertingkat satu atau bangunan yang didirikan didaerah berair /
rawa – rawa dan berkondisi daya dukung yang tidak merata
·
Bahan :
1.
Batu kali
2.
Beton
3.
Pondasi sumur
4.
Paku bumi
D. Pondasi Jalur
·
Beban total dianggap dipikul secara merata pada
jalur pondasi.
·
Digunakan untuk mendapatkan bidang luas pondasi
yang lebih besar dari pondasi titik.
·
Tanah galian tidak banyak, karena lapisan tanah
cukup dangkal.
·
Bahan :
1.
Batu bata
2.
Batu kali
3.
Beton tidak bertulang
4.
Beton bertulang
E. Pondasi Pelat penuh ( beton bertulang)
- Beban total disalurkan keseluruh luas dasar bangunan.
- Digunakan apabila :
1.
kekokohan landasan yang rendah, sehingga pondasi jalur
menjadi kurang ekonomis/terlalu lebar.
2.
Jarak bentang kolom tidak lebih dari 8.00 M.
3.
Lokasi sering banjir.
EmoticonEmoticon