BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam atmosfer (lautan udara) senantiasa
terdapat uap air. Kadar uap air dalam udara disebut kelembaban (lengas udara).
Kadar ini selalu berubah-ubah tergantung pada temperatur udara setempat.
Kelembaban udara adalah persentase kandungan uap air dalam udara. Kelembaban
udara ditentukan oleh jumlah uap air yang terkandung di dalam udara.
Total massa uap air per satuan volume udara disebut sebagai kelembaban
absolut. Perbandingan antara massa uap air dengan massa udara lembab dalam
satuan volume udara tertentu disebut sebagai kelembaban spesifik. Massa udara
lembab adalah total massa dari seluruh gas-gas atmosfer yang terkandung,
termasuk uap air;jika massa uap air tidak diikutkan, maka disebut sebagai massa
udara kering
Diatmosfer senantiasa terdapat uap
air. Kadar uap air di udara disebut lengas (kelembaban, kebasahan) udara. Uap
air adalah gas yang tidak berbau, tidak terlihat dan tidak berwarna, uap air
ialah air dalam bentuk dan keadaan gas. Semua uap air dalam atmosfer disebabkan
kerana penguapan. Penguapan ialah perubahan air dari keadaan cair kekeadaan
gas. Agar supaya air dimana-mana dapat menguap, maka diperlukan suatu jumlah
panas yang tertentu. Jumlah yang lepas disebut panas pengembu. Jadi pada
pengupan diperlukan atau dipakai panas, sedangkan pada pengembunan dilepaskan
panas. Hal ini sangat penting dalam atmosfer dalam hal pemeliharaan sejumlah
panas. Seperti diketahui penguapan, tidak hanya terjadi pada permukaan air yang
terbuka saja, tetapi dapat juga terjadi langsung dari tanah dan lebih-lebih
dari tumbuhan.
Kelembapan udara menyatakan banyaknya
uap air dalam udara. jumlah uap air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan
sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer. Yaitu hanya kira-kira 2 % dari
jumlah masa. Akan tetapi uap air ini merupakan komponen udara yang sangat
penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim.
B.
Tujuan Praktikum
praktikum
ini bertujuan untuk mengenal alat-alat pengukuran kelembaban nisbi dan memahami
cara kerjanya masing-masing.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kelempan adalah banyaknya uap air yang ada diudara meskipun
uap airnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari atmosfer , rata-rata kurang
lebih dari 2 % masa keseluruhan. Total masa uap air per satuan volume udara
disebut kelembapan absolut ( absolute humidity ) umumnya dinyatakan dalam
satuan kg/m3 ( Hanum, 2009: 40).
Definisi
kelembaban udara merupakan banyaknya kandungan uap air di atmosfer. Udara
atmosfer adalah campuran dari udara kering dan uap air. Beberapa cara untuk
menyatakan jumlah uap air yaitu :
- Tekanan
uap adalah tekanan parsial dari uap air. Dalam fase gas maka uap air di
dalam atmosfer seperti gas sempurna (ideal).
- Kelembaban
mutlak yaitu massa air yang terkandung dalam satu satuan volume udara
lengas.
- Nisbah
percampuran (mixing ratio) yaitu nisbah massa uap air terhadap massa udara
kering.
- Kelembaban
spesifik didefinisikan sebagai massa uap air persatuan massa udara basah.
- Kelembaban
nisbi (RH) ialah perbandingan nisbah percampuran dengan nilai jenuhnya dan
dinyatakan dalam %.
- Suhu
virtual.
Besaran
yang sering dipakai untuk menyatakan kelembaban udara adalah kelembaban nisbi
yang diukur dengan psikrometer atau higrometer. Kelembaban nisbi berubah sesuai
tempat dan waktu. Pada siang hari kelembaban nisbi berangsur – angsur turun
kemudian pada sore hari sampai menjelang pagi bertambah besar(www.cuaca jateng.com, 2009).
Kelembaban
udara menggambarkan kandungan uap air diudara yang dapat dinyatakan sebagai
kelembaban mutlak, kelembaban nisbi(relatif) maupun defist tekanan uap air.
Kelembaban mutlak adalah kandugan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap
air atau tekanannya) persatu air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada
kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara untuk menampung uap
air tersbeut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan deficit
tekanan uap air adalah slisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual.
Masing-masing pernyataan kelembaban udara tersebut mempunyai arti dan
fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang dibahas. Sebagai contoh, laju
penguapan dari permukaan tanah lebih ditentukan oleh deficit tekanan uap air
daripada kelembaban mutlak maupun nisbi. Sedangkan pengembunan akan terjadi
bila kelembaban nisbi telah mencapai 100% meskipun tekanan uap air aktualnya
relatif rendah
Jumlah uap air yang ada dalam atmosfer
dinyatakan dengan berbagai macam ukuran , yaitu :
Kelembaban specifik (p) dan Nisbah campuran
(r)
Kelembaban spesifik
adalah perbandingan antara masa uap air (mv) dengan masa udara
lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut
(mv). Tetapi bila masa uap air tersebut hanya dibandingkan dengan
massa udara kering maka disbut nisbah campuran, yang dilambangkan dengan r.
Kelembaban nisbi (relative humidity, RH)
Kelembaban nisbi
merupakan perbandingan antara kelembaban aktual dengan kapasitas udara untuk
menampung uap air. Bila kelembaban aktual dinyatakan dengan tekanan uap aktual
(ea), maka kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut
merupakan tekanan uap jenuh (es) . Sehingga kelembaban nisbi (RH)
dapat dituliskan dalam (%) sebagai berikut :
RH = 100 ea/es
Bila RH 100% maka
tekanan uap aktual akan sama dengan tekanan uap jenuh. Tekanan uap jenuh
tergantung oleh suhu udara. Semakin tinngi suhu udara maka kapasitas untuk
menampung uap air atau es meningkat. Oleh sebab itu pada ea
yang tetap, RH akan lebih kecil bila suhu udara meningkat dan sebaliknya RH
makin tinggi bila suhu udara lebih rendah.
Defisit tekanan uap
air (vpd) selisih antara tekanan uap air jenuh dengan tekanan uap aktualnya
menyatakan tekanan uap air (vpd). Defisit ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
nilainya udara semakin kering.
Suhu titik embun (dew point, Td)(http://machohacker.wordpress.com/kelembaban-udara, 2009).
Pada tekanan uap air
(ea) tetap maka pendinginan udara akan meningkatkan RH sampai 100%
pada saat ea = es suhu pada wakti tercapainya ea=es disebut dengan suhu titik
embun (Td) dan bila suhu turun terus maka uap air akan berubah menjadi air
(kondensasi). Dialam pengembunan terjadi pada pagi hari sekitar saat terjadinya
suhu minimum. Proses kondensasi ini juga terjadi diawan dengan suhu titik embun
terjadi pada aras kondensasi yang merupakan dasar awan. Diatas dasar awan
suhunya makin rendah sehingga uap air akan berubah menjadi butir-butir air
(kondensasi) yang membentuk awan tersebut(Soemeinaboedhy, 2006: 48).
Terdapat
empat macam dasar cara pengukuran kelembaban nisbi udara:
1. Metoda thermodinamik
2. Metoda perubahan ukuran (panjang)
benda higroskopik
3. Metoda perubahan nilai suatu
listrik
4. Metoda kondensasi
Metode yang digunakan di stasiun klimatologi Fakultas Pertanian ialah metode thermodinamik. Pengukuran kelembaban nisbi udara dengan metode ini membutuhkan psikometer atau secara langsung dapat menggunakan hygrometer. Alat-alat ini diletakkan dalam sangkar cuaca(http://cuacajateng.com, 2009).
Ada beberapa tipe dan prinsip kerja alat
pengukur kelembapan udara. Pada umumnya alat yang digunakan adalah psikrometer.
Alat ini terdiri dari dua termometer yang disebut termometer bola basah dan
termometer bola kering. Kelembapan udara sebanding dengan selisih kedua
termometer yang dapat dicari melalui tabel atau rumus. Alat pengukur kelembapan
lain adalah sensor rambut. Prinsipnya bila udara lembab rambut bertambah
panjang dan udara kering rambut menyusut. Perubahan panjang ini secara mekanis
dapat ditransfer ke jarum penunjuk pada skala antara 0 sampai 100 %. Alat
pengukur kelembapan udara tipe ini disebut higrometer(http://catetankuliah.blogspot.com/alat-alat-klimatologi.html, 2009).
Alat pengukur kelembaban udara secara umum disebut
higrometer sedangkan yang menggunakan metode termodinamika disebut dengan
psikrometer. Pengukuran kelembaban udara dapat dilakukan dengan beberapa
pendekatan salah satunya adalah metode pertambahan panjang. Metode pertambahan
panjang menggunakan prinsip pemuaian linier benda higroskopis (rambut) apabila
kelembaban (nisbi) meningkat. Naiknya kelembaban nisbi berkorelasi dengan
pertambahan pajang rambut, sehinggan higrometer dapat dibuat berdasarkan
kalibrasi hubungan antara kelembaban nisbi dengan pertambahan panjang benda
higroskopis tersebut(Soemeinaboedhy, 2006: 52).
Pencatatan suhu dan
kelembaban nisbi berupa grafik yang tertera di atas kertas grafik khusus yang
memiliki dua kolom yaitu kolom atas untuk pencatatan suhu (C
) dan kolom bawah untuk pencatatan kelembaban (%).
Suhu tercatat (tergambar) oleh lengan pencatat yang ada pada bagian ujungnya
dilengkapi dengan pen (tabung pena), lengan ini berada dibagian atas, sedangkan
lengan pencatat bagian bawah akan mencatat (menggambar) hasil pengukuran
kelembaban nisbi udara(Anonim, 2010: 28).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum
Praktikum agroklimatologi ini dilaksanakan pada tanggal 21
Mei 2010 dari pukul 16.00 s.d. 17.00
Wita di Laboratorium Fisika dan Konservasi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
B. Alat dan Bahan Praktikum
Alat
dan bahan praktikum yang digunakan dalam praktikum ini antara lain adalah
termometer bola basah dan bola kering, termohigrograf mini, kertas grafik, dan higrometer.
C. Prosedur Kerja
Dalam praktikum ini
ada beberapa prosedur kerja dalam pelaksanaan,
diantaranya :
1. Didengarkan Penjelasan yang
disampaikan dari coordinator
asistensi.
2. Diperhatikan dengan seksama apa yang disampaikan oleh coordinator
asistensi.
3.
Diamati semua alat
praktikum yang diperlihatkan oleh coordinator asistensi.
4. Digambar atau difoto alat-alat praktikum yang telah diamati.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A.
Gambar Alat-alat
Praktikum
Gambar 1. Termometer
Bola Basah dan Bola Kering
Gambar 2. Kertas Grafik
Gambar 3. Termohigrograf Mini
Gambar 4. Higometer
B. Bagian-bagian Alat
Termometer Bola Basah dan Bola Kering
1. Termometer bola kering
2. Termometer bola basah
3. Tabung berisi air
4. Kain muslim
Kertas Pias
Termohigrograf Mini
1.
Drum arloji
2.
Gir (roda gigi)
3. Penjepit kertas
4. Tabung pen
5. Lengan pen
(temperatur)
6. Lengan pen
(kelembaban)
7. Sekrup penyesuai
kelembaban
8. Rambut (indra kelembaban)
9.
Lempeng logam (indra temperatur)
10.
Dasar alat
11.
Sekrup penyesuai temperatur
12.
Alat penggeser lengan pen
Higometer
1.
Skala untuk temperature
2.
Skala untuk kelembaban
C. Fungsi
dan Cara pemasangannya
Termometer Bola Basah dan Bola Kering
Merupakan termometer air raksa dalam
bejana kaca untuk mengukur suhu udara aktual yang terjadi (termometer bola
kering). Adapun termometer bola basah adalah termometer yang pada bola air
raksa (sensor) dibungkus dengan kain muslim basah agar suhu yang terukur
adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu suhu yang diperlukan agar uap air di
udara dapat berkondensasi. Termometer bola basah merupakan termometer yang
berisikan air raksa yang diberi warna yang didalam tabung. Dengan skala
pengukuran suhu yang tepat. Namun pada termometer bola basah ini bagian
bawahnya dihubungkan dengan air sehingga tempratur di termometer ini akan
ditekan oleh air. Dengan bantuan air ini maka akan didapatka kelembaban nisbi
udara.
Kertas Grafik
Berfungsi sebagai tempat membaca
skala teperatur dan kelembaban yang dipasang secara melingkar pada drum arloji
kemudian dijepit.
Termohigrograf Mini
Alat ini memiliki fungsi untuk
mengukur suhu dan kelembaban udara secara otomatis yaitu mencatat suhu dan
kelembaban nisbi udara, secara bersamaan diatas kertas gerafik yang dipasang
pada sekeliling drum arloji.
Cara pemasangannya:
1.
Dibuka
tutup alat dengan menggeser tangkai pengunci yang berada pada dasar alat,
kearah kiri kemudian diangkat tutup alat secara perlahan-lahan.
2.
Dibuka
drum arloji (clock drum) dari posisinya dengan terlebih dahulu memutar
3.
Dipasang
gir (roda gigi) yang memiliki 18 buah gigi pada posisi lubang gir untuk
pencatatan 7 hari yang terletak dibagian bawah drum arloji, sedangkan jika alat
dipakai untuk pencatatan hanya satu hari, maka dipasang gir(roda gigi) yang
memiliki 22 buah gigi pada lubang gir untuk pencatatan satu hari.
4.
Gir
(roda gigi) yang tidak dipakai harus dilepas dan disimpan ditempat penyimpanan
gir yang berada dibagian drum arloji.
5.
Dipasang
kertas gerafik pada drum arloji dengan posisi datar kemudian dijepit kedua
ujung kertas grafik tersebut dengan alat penjepit.
6.
Diletakkan
drum arloji diatas tangan kiri sambil memegang kuat drum arloji, kemudian
diputar kuncian dengan menggunakan kunci khusus sebanyak 9 kali putaran penuh
(setiap putaran 360°).
7.
Dipasang
kembali drum arloji pada posisi semula, penjepit kertas grafik
berada/ditempatkan disebelah kiri, berdekatan dengan lengan pen, ujung pen
berada dibelakang penjepit kertas.
8.
Dibuka
penutup pen, kemudian dikaitkan lengan pen dengan menekan/menggeser alat
penggeser lengan pen yang berada dibawah lengan hingga menyentuh tepat pada
skala kertas grafik yang telah ditentukan berdasarkan hasil penyesuaian suhu
dan kelembaban pada saat tertentu dengan menggunakan termometer bola basah dan
bola kering.
9.
Ditetapkan
posisi ujung pen dengan mengatur/memutar sekrup penyesuain, yaitu:
a.
Sekrup
penyesuaian kelembaban nisbi, terletak dibagian atas diputar kekanan untuk
menggeser lengan pen keatas dan diputar kekiri untuk menggeser lengan pen
kebawah.
b.
Sekrup
penyesuaian temperatur, terletak dibagian samping diputar kekanan untuk
menggeser lengan pen keatas diputar kekiri untuk menggeser lengan pen kebawah.
c.
Ditempatkan alat sedemikian
rupa dan dikunci tutupnya dengan menggeser tangkai
pengunci ke kanan.
d.
Ditempatkan alat ini
di tempat yang terlindung dari sinar matahari, kemudian dilakukan pengukuran sesuai dengan interval yang
dikehendaki.
e.
Dilakukan evaluasi
data yang diperoleh selama melakukan pengukuran, kemudian dicantumkan dalam tabel hasil pengamatan.
Higometer
Higrometer berfungsi untuk mengukur kelembaban
udara relatif (RH) sekaligus mengukur temperature udara. Cara pemasanganya dengan meletakkan di tempat yang
akan diukur kelembabannya, kemudian ditunggu dan dibaca skalanya, skala
kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu(temperatur) dengan
derajat celcius.
BAB V
PEMBAHASAN
Kelembaban udara adalah persentase
jumlah uap air yang ada diudara. Kelembaban di udara dipengaruhi oleh
faktor-faktor yaitu : Radiasi matahari, jumlah vegetasi, luas daratan dan lautan,
serta kecepatan angin.
Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor
tersebut, kelebaban juga dipengaruhi oleh curah hujan yaitu apabila curah
hujan tinggi maka kelembaban akan meningkat sedangkan pada waktu curah hujan
rendah maka kelebaban akan menurun.
Kelembaban udara menggambarkan
kandungan uap air diudara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak,
kelembaban nisbi (relatif) maupun defist tekanan uap air. Kelembaban mutlak
adalah kandugan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya)
persatu air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk
menampung uap air. Kapasitas udara untuk menampung uap air tersbeut (pada
keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan deficit tekanan uap air
adalah slisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual. Masing-masing
pernyataan kelembaban udara tersebut mempunyai arti dan fungsi tertentu
dikaitkan dengan masalah yang dibahas. Sebagai contoh, laju penguapan dari
permukaan tanah lebih ditentukan oleh deficit tekanan uap air daripada kelembaban
mutlak maupun nisbi. Sedangkan pengembunan akan terjadi bila kelembaban nisbi
telah mencapai 100% meskipun tekanan uap air aktualnya relatif rendah.
Untuk tanaman kelembaban harus
seimbang dengan suhu, karana apabila kelembaban tinggi maka proses-proses yang
terjadi didalam tubuh tanaman akan terganggu.
Kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap penyakit dibidang pertanian. Karena pada kelembaban udara yang terlalu tinggi akan menyebabkan penyakit semakin berkembang, penyakit akan menyebar secara luas bila kelembaban udara lingkungan sesuai dengan kelembaban optimalnya. Sebagai contoh, penyakit akan menyebar dengan bantuan hujan, dengan hujan maka bakteri penyebab penyakit pada tanaman akan lebih mudah berpindah dari tanaman yang sudah terinfeksi ke tanaman yang sehat shingga tanaman yang sehat akan terjangkitai penyakit yang sama. Namun bila kelembaban rendah dalam artian suhu tinggi maka penyebaran penyakit akan berkurang, tapi sebaliknya hama akan berkembang. Penyakit yang disebabkan oleh virus akan berkembang juga karna virus merupakan mahluk yang selalu mempunyai vektor (vektor virus merupakan ham) jadi bila hama bertambah banyak maka penyakit yang disebabkan oleh virus juga akan berkembang.
Kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap penyakit dibidang pertanian. Karena pada kelembaban udara yang terlalu tinggi akan menyebabkan penyakit semakin berkembang, penyakit akan menyebar secara luas bila kelembaban udara lingkungan sesuai dengan kelembaban optimalnya. Sebagai contoh, penyakit akan menyebar dengan bantuan hujan, dengan hujan maka bakteri penyebab penyakit pada tanaman akan lebih mudah berpindah dari tanaman yang sudah terinfeksi ke tanaman yang sehat shingga tanaman yang sehat akan terjangkitai penyakit yang sama. Namun bila kelembaban rendah dalam artian suhu tinggi maka penyebaran penyakit akan berkurang, tapi sebaliknya hama akan berkembang. Penyakit yang disebabkan oleh virus akan berkembang juga karna virus merupakan mahluk yang selalu mempunyai vektor (vektor virus merupakan ham) jadi bila hama bertambah banyak maka penyakit yang disebabkan oleh virus juga akan berkembang.
Didalam pengukuran kelembaban diperlukan
beberapa alat. Alat pengukur
kelembaban nisbi udara yang terdiri dari psikometer sangkar, sling psikometer,
psikometer Assmann, dan higrograf. Psikometer sangkar memiliki kelebihan yaitu
memiliki ketelitian sampai 0,5°C,
sling psikometer memiliki kelebihan yaitu ketelitian sampai 0,2°C
dan higrograf psikometer type assmann ketelitiannya sampai 0,2°C
memiliki kelebihan ketelitian alatnya sampai 1%. Dari keempat alat
tersebut. Psikometer tipe assman adalah yan paling teliti.
Alat pengukur dan kelembaban nisbi dapat langsung di baca pada alat sedangkan pada °C dan kelembaban nisbi dan termohigrograf memiliki ketelitian 0,5°C temperatur suatu saat dan ayunannya dapat dibaca pada kertas grafik. Data pada alat ini merupakan data matang yang siap digunakan.
Alat pengukur dan kelembaban nisbi dapat langsung di baca pada alat sedangkan pada °C dan kelembaban nisbi dan termohigrograf memiliki ketelitian 0,5°C temperatur suatu saat dan ayunannya dapat dibaca pada kertas grafik. Data pada alat ini merupakan data matang yang siap digunakan.
termohigrograf mini menggunakan prinsip dengan sensor rambut untuk
mengukur kelembapan udara dan menggunakan bimetal untuk sensor suhu udara.
Kedua sensor dihubungkan secara mekanis ke jarum penunjuk yang merupakan pena
penulis di atas kertas pias yang berputar menurut waktu. Alat ini dapat
mencatat suhu dan kelembapan setiap waktu secara otomatis pada pias yaitu alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban dan
suhu udara suatu tempat. Apabila udara lembab rambut akan bertambah panjang dan
jika udara kering rambut akan menyusut (menegang/pendek).
Termometer Bola Kering, tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
Termometer Bola Kering, tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
Termometer
Bola Basah, tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu
saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat
berkondensasi.
Hal-hal
yang sangat mempengaruhi ketelitian pengukuran kelembaban dengan mempergunakan termometer
bola basah dan termometer bola kering ialah:
1. Sifat peka, teliti dan cara membaca termometer
2. Kecepatan udara melalui termometer bola basah
3. Ukuran, bentuk, bahan dan cara membasahi kain
4. Letak bola kering atau bola basah
5.
Suhu dan murninya air yang dipakai untuk membasahi kain
Higrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukkan kelembaban yang
satu menunjukkan temperatur. Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat
yang akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya, skala
kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu dengan derajat
celcius.
Sebuah sistem kalibrasi higrometer telah dirancang dan dibuat dalam
rangka peningkatan kemampuan kalibrasi higrometer untuk menghasilkan sebuah
sistem kalibrasi yang dapat memberikan kemampuan ukur terbaik di bawah 2,5%.
Sistem yang dibangun memanfaatkan prinsip kerja divided flow atau aliran
terbagi. Pengujian dilakukan terhadap sistem tersebut pada rentang kelembaban
relatif yang biasa dipakai untuk melakukan kalibrasi, yaitu dari 10% hingga
95%.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Untuk
mengukur suhu dapat digunakan alat-alat seperti, termometer bola kering dan termometer
bola basah, termohigrograf mini, dan higrometer.
2.
Termohigrograf
mini terdapat dua
skala, yang satu menunjukkan kelembaban yang satu menunjukkan temperatur dan
alat ini menggunakan prinsip
sensor rambut, bila udara lembab rambut
bertambah memuai dan bila udara kering
rambut akan menyusut.
3.
Higrometer
mempunyai dua skala pengukuran yaitu, skala untuk mengukur temperatur dan
kelembaban.
4.
Termometer
bola basah merupakan termometer yang berisikan air raksa yang diberi warna yang
didalam tabung dibungkus dengan kain muslim, sedangkan termometer bola kering
merupakan termometer air raksa dalam bejana kaca untuk mengukur suhu udara
aktual yang terjadi.
B.
Saran
Dalam
praktikum ini diharapkan Co.Asst. agar lebih jelas memberikan keterengan
tentang fungsi dan bagian alat-alat yang digunakan dalam praktikum dan
diharapkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini masih bisa berfungsi dengan
baik sehingga kita bisa melihat secara langsung cara kerjanya masing-masing.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2010. Buku Panduan Praktikum Agroklimatoligi. Fakultas pertanian
Universitas Mataram. Mataram.
Hanum, C. 2009. Penuntun Praktikum Agroklimatologi.
Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.
Soemeinaboedhy, Sukartono dan Silawibawa.
2006. Agroklimatologi. Mataram University Press. Mataram.
http://catetankuliah.blogspot.com/alat-alat-klimatologi.html. diakses pada 30 Mei 2010 pukul 09.00
Wita.
EmoticonEmoticon