Tuesday, September 26, 2017

LAPORAN KELENGKAPAN PRAKTIKUM

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
             Dalam atmosfer (lautan udara) senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air dalam udara disebut kelembaban (lengas udara). Kadar ini selalu berubah-ubah tergantung pada temperatur udara setempat. Kelembaban udara adalah persentase kandungan uap air dalam udara. Kelembaban udara ditentukan  oleh jumlah uap air yang terkandung di dalam udara. Total  massa uap air per satuan volume udara disebut sebagai kelembaban absolut. Perbandingan antara massa uap air dengan massa udara lembab dalam satuan volume udara tertentu disebut sebagai kelembaban spesifik. Massa udara lembab adalah total massa dari seluruh gas-gas atmosfer yang terkandung, termasuk uap air;jika massa uap air tidak diikutkan, maka disebut sebagai massa udara kering  
          Diatmosfer senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air di udara disebut lengas (kelembaban, kebasahan) udara. Uap air adalah gas yang tidak berbau, tidak terlihat dan tidak berwarna, uap air ialah air dalam bentuk dan keadaan gas. Semua uap air dalam atmosfer disebabkan kerana penguapan. Penguapan ialah perubahan air dari keadaan cair kekeadaan gas. Agar supaya air dimana-mana dapat menguap, maka diperlukan suatu jumlah panas yang tertentu. Jumlah yang lepas disebut panas pengembu. Jadi pada pengupan diperlukan atau dipakai panas, sedangkan pada pengembunan dilepaskan panas. Hal ini sangat penting dalam atmosfer dalam hal pemeliharaan sejumlah panas. Seperti diketahui penguapan, tidak hanya terjadi pada permukaan air yang terbuka saja, tetapi dapat juga terjadi langsung dari tanah dan lebih-lebih dari tumbuhan.
          Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah uap air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer. Yaitu  hanya kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim.
B.     Tujuan Praktikum
          praktikum ini bertujuan untuk mengenal alat-alat pengukuran kelembaban nisbi dan memahami cara kerjanya masing-masing.                         




























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
            Kelempan adalah banyaknya  uap air yang ada diudara  meskipun uap airnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari atmosfer , rata-rata kurang lebih dari 2 % masa keseluruhan. Total masa uap air per satuan volume udara disebut kelembapan absolut ( absolute humidity ) umumnya dinyatakan dalam satuan kg/m3 ( Hanum, 2009: 40).
            Definisi kelembaban udara merupakan banyaknya kandungan uap air di atmosfer. Udara atmosfer adalah campuran dari udara kering dan uap air. Beberapa cara untuk menyatakan jumlah uap air yaitu :
  1. Tekanan uap adalah tekanan parsial dari uap air. Dalam fase gas maka uap air di dalam atmosfer seperti gas sempurna (ideal).
  2. Kelembaban mutlak yaitu massa air yang terkandung dalam satu satuan volume udara lengas.
  3. Nisbah percampuran (mixing ratio) yaitu nisbah massa uap air terhadap massa udara kering.
  4. Kelembaban spesifik didefinisikan sebagai massa uap air persatuan massa udara basah.
  5. Kelembaban nisbi (RH) ialah perbandingan nisbah percampuran dengan nilai jenuhnya dan dinyatakan dalam %.
  6. Suhu virtual.
            Besaran yang sering dipakai untuk menyatakan kelembaban udara adalah kelembaban nisbi yang diukur dengan psikrometer atau higrometer. Kelembaban nisbi berubah sesuai tempat dan waktu. Pada siang hari kelembaban nisbi berangsur – angsur turun kemudian pada sore hari sampai menjelang pagi bertambah besar(www.cuaca jateng.com, 2009). 
                 Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air diudara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi(relatif) maupun defist tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandugan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) persatu air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara untuk menampung uap air tersbeut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan deficit tekanan uap air adalah slisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual. Masing-masing pernyataan  kelembaban udara tersebut mempunyai arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang dibahas. Sebagai contoh, laju penguapan dari permukaan tanah lebih ditentukan oleh deficit tekanan uap air daripada kelembaban mutlak maupun nisbi. Sedangkan pengembunan akan terjadi bila kelembaban nisbi telah mencapai 100% meskipun tekanan uap air aktualnya relatif rendah
Jumlah uap air yang ada dalam atmosfer dinyatakan dengan berbagai macam ukuran , yaitu :
Kelembaban specifik (p) dan Nisbah campuran (r)
            Kelembaban spesifik adalah perbandingan antara masa uap air (mv) dengan masa udara lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut (mv). Tetapi bila masa uap air tersebut hanya dibandingkan dengan massa udara kering maka disbut nisbah campuran, yang dilambangkan dengan r.
Kelembaban nisbi (relative humidity, RH)
            Kelembaban nisbi merupakan perbandingan antara kelembaban aktual dengan kapasitas udara untuk menampung uap air. Bila kelembaban aktual dinyatakan dengan tekanan uap aktual (ea), maka kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut merupakan tekanan uap jenuh (es) . Sehingga kelembaban nisbi (RH) dapat dituliskan dalam (%) sebagai berikut :
RH = 100 ea/es
            Bila RH 100% maka tekanan uap aktual akan sama dengan tekanan uap jenuh. Tekanan uap jenuh tergantung oleh suhu udara. Semakin tinngi suhu udara maka kapasitas untuk menampung uap air atau es meningkat. Oleh sebab itu pada ea yang tetap, RH akan lebih kecil bila suhu udara meningkat dan sebaliknya RH makin tinggi bila suhu udara lebih rendah.
            Defisit tekanan uap air (vpd) selisih antara tekanan uap air jenuh dengan tekanan uap aktualnya menyatakan tekanan uap air (vpd). Defisit ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilainya udara semakin kering.
Suhu titik embun (dew point, Td)(http://machohacker.wordpress.com/kelembaban-udara, 2009).
            Pada tekanan uap air (ea) tetap maka pendinginan udara akan meningkatkan RH sampai 100% pada saat ea = es suhu pada wakti tercapainya ea=es disebut dengan suhu titik embun (Td) dan bila suhu turun terus maka uap air akan berubah menjadi air (kondensasi). Dialam pengembunan terjadi pada pagi hari sekitar saat terjadinya suhu minimum. Proses kondensasi ini juga terjadi diawan dengan suhu titik embun terjadi pada aras kondensasi yang merupakan dasar awan. Diatas dasar awan suhunya makin rendah sehingga uap air akan berubah menjadi butir-butir air (kondensasi) yang membentuk awan tersebut(Soemeinaboedhy, 2006: 48).
            Terdapat empat macam dasar cara pengukuran kelembaban nisbi udara:
1. Metoda thermodinamik
2. Metoda perubahan ukuran (panjang) benda higroskopik
3. Metoda perubahan nilai suatu listrik
4. Metoda kondensasi
Metode yang digunakan di stasiun klimatologi Fakultas Pertanian ialah metode thermodinamik. Pengukuran kelembaban nisbi udara dengan metode ini membutuhkan psikometer atau secara langsung dapat menggunakan hygrometer.  Alat-alat ini diletakkan dalam sangkar cuaca(http://cuacajateng.com, 2009).
            Ada beberapa tipe dan prinsip kerja alat pengukur kelembapan udara. Pada umumnya alat yang digunakan adalah psikrometer. Alat ini terdiri dari dua termometer yang disebut termometer bola basah dan termometer bola kering. Kelembapan udara sebanding dengan selisih kedua termometer yang dapat dicari melalui tabel atau rumus. Alat pengukur kelembapan lain adalah sensor rambut. Prinsipnya bila udara lembab rambut bertambah panjang dan udara kering rambut menyusut. Perubahan panjang ini secara mekanis dapat ditransfer ke jarum penunjuk pada skala antara 0 sampai 100 %. Alat pengukur kelembapan udara tipe ini disebut higrometer(http://catetankuliah.blogspot.com/alat-alat-klimatologi.html, 2009).
Alat pengukur kelembaban udara secara umum disebut higrometer sedangkan yang menggunakan metode termodinamika disebut dengan psikrometer. Pengukuran kelembaban udara dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan salah satunya adalah metode pertambahan panjang. Metode pertambahan panjang menggunakan prinsip pemuaian linier benda higroskopis (rambut) apabila kelembaban (nisbi) meningkat. Naiknya kelembaban nisbi berkorelasi dengan pertambahan pajang rambut, sehinggan higrometer dapat dibuat berdasarkan kalibrasi hubungan antara kelembaban nisbi dengan pertambahan panjang benda higroskopis tersebut(Soemeinaboedhy, 2006: 52).
Pencatatan suhu dan kelembaban nisbi berupa grafik yang tertera di atas kertas grafik khusus yang memiliki dua kolom yaitu kolom atas untuk pencatatan suhu (C ) dan kolom bawah untuk pencatatan kelembaban (%). Suhu tercatat (tergambar) oleh lengan pencatat yang ada pada bagian ujungnya dilengkapi dengan pen (tabung pena), lengan ini berada dibagian atas, sedangkan lengan pencatat bagian bawah akan mencatat (menggambar) hasil pengukuran kelembaban nisbi udara(Anonim, 2010: 28).



















BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.   Waktu dan Tempat Praktikum
                 Praktikum agroklimatologi ini dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2010    dari pukul 16.00 s.d. 17.00 Wita di Laboratorium Fisika dan Konservasi Ilmu             Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram.        
B.   Alat dan Bahan Praktikum
           Alat dan bahan praktikum yang digunakan dalam praktikum ini antara lain adalah termometer bola basah dan bola kering, termohigrograf mini, kertas grafik, dan higrometer.
C.   Prosedur Kerja    
                 Dalam praktikum ini ada beberapa prosedur kerja dalam pelaksanaan,    diantaranya :
1.      Didengarkan  Penjelasan  yang  disampaikan  dari  coordinator  asistensi.
2.      Diperhatikan dengan seksama apa yang disampaikan oleh coordinator asistensi.
3.      Diamati semua alat praktikum yang diperlihatkan oleh coordinator    asistensi.
4.      Digambar atau difoto alat-alat praktikum yang telah diamati.
             












BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A.    Gambar Alat-alat Praktikum
Gambar 1. Termometer Bola Basah dan Bola Kering

Gambar 2. Kertas Grafik

 



                                                                                                                                                                   

Gambar 3. Termohigrograf Mini
Gambar 4. Higometer

B.     Bagian-bagian Alat
Termometer Bola Basah dan Bola Kering
1.      Termometer bola kering
2.      Termometer bola basah
3.      Tabung berisi air
4.      Kain muslim
Kertas Pias
Termohigrograf Mini
1.     Drum arloji                                
2.   Gir (roda gigi)                            
3.  Penjepit kertas                           
4.  Tabung pen                          
5.  Lengan pen (temperatur)         
6.  Lengan pen (kelembaban)
7.  Sekrup penyesuai kelembaban
8.   Rambut (indra kelembaban)
9.       Lempeng logam (indra temperatur)
10.   Dasar alat
11.   Sekrup penyesuai temperatur
12.   Alat penggeser lengan pen
Higometer
1.      Skala untuk temperature
2.      Skala untuk kelembaban
C.   Fungsi dan Cara pemasangannya
Termometer Bola Basah dan Bola Kering
            Merupakan termometer air raksa dalam bejana kaca untuk mengukur suhu udara aktual yang terjadi (termometer bola kering). Adapun termometer bola basah adalah termometer yang pada bola air raksa (sensor) dibungkus dengan kain muslim basah agar  suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu suhu yang diperlukan agar uap air di udara dapat berkondensasi. Termometer bola basah merupakan termometer yang berisikan air raksa yang diberi warna yang didalam tabung. Dengan skala pengukuran suhu yang tepat. Namun pada termometer bola basah ini bagian bawahnya dihubungkan dengan air sehingga tempratur di termometer ini akan ditekan oleh air. Dengan bantuan air ini maka akan didapatka kelembaban nisbi udara.
Kertas Grafik
            Berfungsi sebagai tempat membaca skala teperatur dan kelembaban yang dipasang secara melingkar pada drum arloji kemudian dijepit.
Termohigrograf Mini
            Alat ini memiliki fungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara secara otomatis yaitu mencatat suhu dan kelembaban nisbi udara, secara bersamaan diatas kertas gerafik yang dipasang pada sekeliling drum arloji.
Cara pemasangannya:
1.      Dibuka tutup alat dengan menggeser tangkai pengunci yang berada pada dasar alat, kearah kiri kemudian diangkat tutup alat secara perlahan-lahan.
2.      Dibuka drum arloji (clock drum) dari posisinya dengan terlebih dahulu memutar
3.      Dipasang gir (roda gigi) yang memiliki 18 buah gigi pada posisi lubang gir untuk pencatatan 7 hari yang terletak dibagian bawah drum arloji, sedangkan jika alat dipakai untuk pencatatan hanya satu hari, maka dipasang gir(roda gigi) yang memiliki 22 buah gigi pada lubang gir untuk pencatatan satu hari.
4.      Gir (roda gigi) yang tidak dipakai harus dilepas dan disimpan ditempat penyimpanan gir yang berada dibagian drum arloji.
5.      Dipasang kertas gerafik pada drum arloji dengan posisi datar kemudian dijepit kedua ujung kertas grafik tersebut dengan alat penjepit.
6.      Diletakkan drum arloji diatas tangan kiri sambil memegang kuat drum arloji, kemudian diputar kuncian dengan menggunakan kunci khusus sebanyak 9 kali putaran penuh (setiap putaran 360°).
7.      Dipasang kembali drum arloji pada posisi semula, penjepit kertas grafik berada/ditempatkan disebelah kiri, berdekatan dengan lengan pen, ujung pen berada dibelakang penjepit kertas.
8.      Dibuka penutup pen, kemudian dikaitkan lengan pen dengan menekan/menggeser alat penggeser lengan pen yang berada dibawah lengan hingga menyentuh tepat pada skala kertas grafik yang telah ditentukan berdasarkan hasil penyesuaian suhu dan kelembaban pada saat tertentu dengan menggunakan termometer bola basah dan bola kering.
9.      Ditetapkan posisi ujung pen dengan mengatur/memutar sekrup penyesuain, yaitu:
a.       Sekrup penyesuaian kelembaban nisbi, terletak dibagian atas diputar kekanan untuk menggeser lengan pen keatas dan diputar kekiri untuk menggeser lengan pen kebawah.
b.      Sekrup penyesuaian temperatur, terletak dibagian samping diputar kekanan untuk menggeser lengan pen keatas diputar kekiri untuk menggeser lengan pen kebawah.
c.      Ditempatkan alat sedemikian rupa dan dikunci tutupnya dengan menggeser tangkai pengunci ke kanan.
d.     Ditempatkan alat ini di tempat yang terlindung dari sinar matahari, kemudian dilakukan pengukuran sesuai dengan interval yang dikehendaki.
e.      Dilakukan evaluasi data yang diperoleh selama melakukan pengukuran, kemudian dicantumkan dalam tabel hasil pengamatan.
Higometer
                 Higrometer berfungsi untuk mengukur kelembaban udara relatif (RH) sekaligus mengukur temperature udara. Cara pemasanganya dengan meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya, kemudian ditunggu dan dibaca skalanya, skala kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu(temperatur) dengan derajat celcius.




BAB V
PEMBAHASAN
                Kelembaban udara adalah persentase jumlah uap air yang ada diudara. Kelembaban di udara dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu : Radiasi matahari, jumlah vegetasi, luas daratan dan lautan, serta kecepatan angin.
            Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut, kelebaban juga dipengaruhi oleh curah hujan yaitu apabila  curah hujan tinggi maka kelembaban akan meningkat sedangkan pada waktu curah hujan rendah maka kelebaban akan menurun.
            Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air diudara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defist tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandugan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) persatu air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara untuk menampung uap air tersbeut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan deficit tekanan uap air adalah slisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual. Masing-masing pernyataan kelembaban udara tersebut mempunyai arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang dibahas. Sebagai contoh, laju penguapan dari permukaan tanah lebih ditentukan oleh deficit tekanan uap air daripada kelembaban mutlak maupun nisbi. Sedangkan pengembunan akan terjadi bila kelembaban nisbi telah mencapai 100% meskipun tekanan uap air aktualnya relatif rendah.
            Untuk tanaman kelembaban harus seimbang dengan suhu, karana apabila kelembaban tinggi maka proses-proses yang terjadi didalam tubuh tanaman akan terganggu.                        
            Kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap penyakit dibidang pertanian. Karena pada kelembaban udara yang terlalu tinggi akan menyebabkan penyakit semakin berkembang, penyakit akan menyebar secara luas bila kelembaban udara lingkungan sesuai dengan kelembaban optimalnya. Sebagai contoh, penyakit akan menyebar dengan bantuan hujan, dengan hujan maka bakteri penyebab penyakit pada tanaman akan lebih mudah berpindah dari tanaman yang sudah terinfeksi ke tanaman yang sehat shingga tanaman yang sehat akan terjangkitai penyakit yang sama. Namun bila kelembaban rendah dalam artian suhu tinggi maka penyebaran penyakit akan berkurang, tapi sebaliknya hama akan berkembang. Penyakit yang disebabkan oleh virus akan berkembang juga karna virus merupakan mahluk yang selalu mempunyai vektor (vektor virus merupakan ham) jadi bila hama bertambah banyak maka penyakit yang disebabkan oleh virus juga akan berkembang.
  
                Didalam pengukuran kelembaban diperlukan beberapa alat. Alat pengukur kelembaban nisbi udara yang terdiri dari psikometer sangkar, sling psikometer, psikometer Assmann, dan higrograf. Psikometer sangkar memiliki kelebihan yaitu memiliki ketelitian sampai 0,5°C, sling psikometer memiliki kelebihan yaitu ketelitian sampai 0,2°C dan higrograf psikometer type assmann ketelitiannya sampai 0,2°C  memiliki kelebihan ketelitian alatnya sampai 1%. Dari keempat alat tersebut. Psikometer tipe assman adalah yan paling teliti.            
            Alat pengukur dan kelembaban nisbi dapat langsung di baca pada alat sedangkan pada
°C dan kelembaban nisbi dan termohigrograf memiliki ketelitian 0,5°C  temperatur suatu saat dan ayunannya dapat dibaca pada kertas grafik. Data pada alat ini merupakan data matang yang siap digunakan.     
               termohigrograf mini menggunakan prinsip dengan sensor rambut untuk mengukur kelembapan udara dan menggunakan bimetal untuk sensor suhu udara. Kedua sensor dihubungkan secara mekanis ke jarum penunjuk yang merupakan pena penulis di atas kertas pias yang berputar menurut waktu. Alat ini dapat mencatat suhu dan kelembapan setiap waktu secara otomatis pada pias yaitu alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban dan suhu udara suatu tempat. Apabila udara lembab rambut akan bertambah panjang dan jika udara kering rambut akan menyusut (menegang/pendek).              
               Termometer Bola Kering, tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
            Termometer Bola Basah, tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
            Hal-hal yang sangat mempengaruhi ketelitian pengukuran kelembaban dengan mempergunakan termometer bola basah dan termometer bola kering ialah:
1.      Sifat peka, teliti dan cara membaca termometer
2.      Kecepatan udara melalui termometer bola basah
3.      Ukuran, bentuk, bahan dan cara membasahi kain
4.      Letak bola kering atau bola basah
5.      Suhu dan murninya air yang dipakai untuk membasahi kain
            Higrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukkan kelembaban yang satu menunjukkan temperatur. Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya, skala kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu dengan derajat celcius.
            Sebuah sistem kalibrasi higrometer telah dirancang dan dibuat dalam rangka peningkatan kemampuan kalibrasi higrometer untuk menghasilkan sebuah sistem kalibrasi yang dapat memberikan kemampuan ukur terbaik di bawah 2,5%. Sistem yang dibangun memanfaatkan prinsip kerja divided flow atau aliran terbagi. Pengujian dilakukan terhadap sistem tersebut pada rentang kelembaban relatif yang biasa dipakai untuk melakukan kalibrasi, yaitu dari 10% hingga 95%.










­



BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Untuk mengukur suhu dapat digunakan alat-alat seperti, termometer bola kering dan termometer bola basah, termohigrograf mini, dan higrometer.
2.      Termohigrograf mini terdapat dua skala, yang satu menunjukkan kelembaban yang satu menunjukkan temperatur dan alat ini menggunakan prinsip sensor rambut, bila udara  lembab rambut bertambah memuai dan bila udara kering  rambut akan menyusut.
3.      Higrometer mempunyai dua skala pengukuran yaitu, skala untuk mengukur temperatur dan kelembaban.
4.      Termometer bola basah merupakan termometer yang berisikan air raksa yang diberi warna yang didalam tabung dibungkus dengan kain muslim, sedangkan termometer bola kering merupakan termometer air raksa dalam bejana kaca untuk mengukur suhu udara aktual yang terjadi.
B.     Saran
          Dalam praktikum ini diharapkan Co.Asst. agar lebih jelas memberikan keterengan tentang fungsi dan bagian alat-alat yang digunakan dalam praktikum dan diharapkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini masih bisa berfungsi dengan baik sehingga kita bisa melihat secara langsung cara kerjanya masing-masing.








DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Buku Panduan Praktikum Agroklimatoligi. Fakultas pertanian Universitas Mataram. Mataram.
Hanum, C. 2009. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.
Soemeinaboedhy, Sukartono dan Silawibawa. 2006. Agroklimatologi. Mataram      University Press. Mataram.
 http://catetankuliah.blogspot.com/alat-alat-klimatologi.html. diakses pada 30 Mei             2010 pukul 09.00 Wita.
http://cuacajateng.com. diakses pada  30 Mei 2010 pukul 09.00 Wita.
http://machohacker.wordpress.com/kelembaban-udara. diakses pada  30      Mei      2010 pukul 09.00 Wita.


Artikel Terkait


EmoticonEmoticon