A.
JUDUL
“MENGUNGKAP MISTERI DIBALIK MINYAK
SUMBAWA SECARA ILMIAH”
B.
LATAR
BELAKANG
Sebuah konsefsi mutlak Sang Khaliq
bahwa manusia diciptakan sebagai mahluk
individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia adalah satu
kesatuan utuh terdiri dari unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa yang
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, sedangkan sebagai mahluk sosial
adalah manusia memiliki sifat
ketergantungan dengan manusia lain yang salaing membutuhkan (Setiadi dkk,
2007).
Hasrat manusia sebagai mahluk sosial akan hidup
bersama dengan manusia lain dalam masyarakat. Kebudayaan merupakan produk hasil
karya masyarakat (socially constructed), akibat interksi manusia yang ada didalamnya
dipengaruhi kondisi lingkungan. Proses pembentukan kebudayaan berlangsung berabad-abad dan teruji
sehingga membentuk suatu komponen yang betul-betul handal, terbukti dan
diyakini dapat membawa kesejahteraan lahir dan batin bagi manusia. Komponen
inilah yang disebut dengan Jati diri. Di dalam jatidiri terkandung
kearifan-kearifan lokal (local wisdoms) yang tidak dapat tergerus oleh tingkat peradaban tertentu. Kearifan lokal merupakan hasil dari lokal
genius dari masyarakat sebagai ciri khas dari masyarakat itu sendiri.
Kearifan-kearifan lokal dirajut dalam satu kesatuan kebudayaan untuk mewujudkan
suatu nation (bangsa) yaitu Bangsa Indonesia (Elvian, 2009).
Minyak
sumbawa adalah salah satu produk kearifan lokal mayarakat suku Sumbawa di
Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Minyak
kelapa adalah jenis minyak nabati yang digunakan dalam minyak sumbawa. Minyak
sumbawa umumnya digunakan sebagai terapi pijat penyembuhan cidera akibat
aktivitas sehari-hari separti patah tulang, keseleo, salah
urat, sakit punggung, memar, dan lain sebagainya. Disisi lain minyak sumbawa diyakini dapat
menyebuhkan sakit perut, luka bakar,
disengat binatang berbisa serta menambah stamina khususnya bagi pria dewasa. Karena
didalam minyak sumbawa mengandung 44 jenis rempah-rempah dan akar kayu yang diyakini
sebagai faktor penyembuh (Informasi Minyak Sumbawa Asli dari Jerewe Kabupaten
Sumbawa Barat) . Penggunan
minyak sumbawa sebagai solusi medis masyarakat
sumbawa terpelihara sejak lama dan menjadi kebiasaan budaya (cultural habits) yang turun-temurun,
karena khasiatnya sudah tidak diragukan lagi. Pemasaran produk minyak sumbawa
sudah menmbus pasar NTB.
Konsep-konsep
kearifan lokal menjadi ciri khas mendasari proses pembuatan minyak sumbawa
menjadi sebuah produk. Konsep-konsep tersebut tercermin dalam bentuk keyakinan
yang mengandung unsur pantangan. Pembuatan minyak sumbawa hanya dapat dilakukan oleh kaum pria dan selama
proses pembuatan, pembuat minyak (sandro
atau dukun) tidak boleh bersentuhan dengan wanita. Apabila pantangan tersebut
di langgar maka produk minyak sunbawa yang di hasilkan kurang berkhasiat. Karakteristik
khasiat minyak sumbawa sangat bergantung pada faktor personal (sandro), karena
masing-masing sandro memiliki pola tersendiri baik dalam proses peracikan
maupun komposisi bahan yang digunakan. Umumnya sandro sangat merahasiskan
bahan-bahan yang digunaka. Informasi yang dicamtumkan pada label kemasan yang
dipasarkan hanya berupa khasiat, aturan penggunaan, dan sejenisnya. Hal ini
dikarenakan kekawatiran sandro akan terjadinya plagiat dari pihak lain yang
tidak bertanggung jawab . Karena
belum adanya pengakuan dan peraturan yang bersifat melindungi produk minyak
Sumbawa dari plagiasi.
Dalam
konteks ilmu dan teknologi pangan minyak dan lemak merupakan kelompok lipid. Lipid merupakan
senyawa organik yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organiak non-polar
misalnya di etil eter (C2H5OC2H5),
kloroform (CHCl3), benzema dan hidrokarbon lainnya karena mempunyai
polaritas yang sama dengan pelarut tersebut. Lipid berfungsi sebangi sumber dan
cadangan energi, pengatur suhu tubuh, komponen penyusun dinding sel dan pelarut
vitamin yang larut dalam lemak. Perbedaan antara lemak dan minyak antara lain, pada
temperatur kamar lemak berwujud padat sedangkan minyak berwujud cair, gliserida
pada hewan berupa lemak (lemak hewani) dan gliserida pada tumbuhan berupa
minyak (minyak nabati).
Dilihat dari konteks keilmuan (ilmu
dan teknologi pangan) terlihat perbedaan fungsi minyak dalam pemanfaatannya.
Perlu analisa-analisa secara ilmiah untuk membuktikan khasit yang terkandung di
dalam minyak sumbawa. Sehingga khasiat-khasit yang didengungkan tidakhaya
sebatas dogma, namun dapat diterima oleh akal sehat. Hal ini akan membuka ruang
kedepan untuk peningkatan kualitas produk sehingga tidak hanya mampu menembus pasar NTB,
namun juga mampu bersaiang di pasar nasional maupun internasional, dan pada
gilirannya akan membuka lapangan kerja baru di tataran industri rumah tangga,
disamping menjaga kelestarian warisan budaya.
C.
RUMUSAN
MASALAH
Dari latar
belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa
kandungan yang terdapat dalam minyak Sumbawa ?
2. Bagaimana
pengaruh minyak Sumbawa terhadap kesehatan ?
D.
TUJUAN
PENELITIAN
Penelitian
ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui
kandungan yang terdapat dalam minyak Sumbawa
2. Mengetahui
pengaruh minyak Sumbawa terhadap kesehatan
E.
LUARAN
YANG DIHARAPKAN
Bentuk luaran
yang diharapkan dalam penelitian ini adalah refrensi ilmiah mengenai produk
minyak sumbawa dan berpotensi dimuat dalam jurnal nasional maupun internasional.
F.
MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat yang
diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Memberi
informasi kepada pembaca khususnya masyarakat yang bergelut dalam pembuatan
minyak sumbawa mengenai khasiat yang terkandung dalam minyak sumbawa secara
ilmiah, sehingga dapat menerapkan teknik, metode, dan teknologi baru dalam
pembuatan miyak sumbawa untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas minyak
sumbawa yang dihasilkan tampa mengurangi nilai-nilai kearipan lokal yang
terkandung di dalamnya.
2. Memberi
gambaran kedepan untuk meningkatkan potensi yang ada sebagai peningkatan
pendapatan masyarakat sekaligus melestarikan budaya khususnya di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara
Barat.
3. Menambah khasanah pustaka untuk penelitian
selanjutnya.
G.
TINJAUAN
PUSTAKA
1.
Pengertian
Minyak
Minyak adalah
salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat
di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5),
Kloroform (CHCl3),
benzena dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama (Hendra dkk, 2002). Minyak
merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari
gliserol”. Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester. Hasil hidrolisis minyak adalah asam
karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai
hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Minyak tumbuhan dan hewan merupakan
lipid.
Dari sudut pandang kimia, perbedaan
minyak dan lemak didasarkan sifat fisiknya pada suhu ruang. Minyak berwujud cair sedangkan lemak berwujud
padat. Penyusun lipid bermacam-macam, namun yang umum dimanfaakan tersusun dari
dua golongan giserida dan terpena (hart, 1983). Gliserida
dan atau asam lemak,
yang mencakup minyak makanan (minyak masak atau minyak sayur serta
minyak ikan), bahan baku industri sabun, bahan campuran minyak pelumas, dan
bahan baku biodiesel.
Golongan ini biasanya berwujud padat atau cair pada suhu ruang tetapi tidak
mudah menguap.Terpena
dan terpenoid,
yang dikenal sebagai minyak
atsiri, atau minyak eteris, atau minyak esensial (bukan asam lemak esensial)
dan merupakan bahan dasar wangi-wangian (parfum) dan minyak gosok. Golongan ini praktis
semuanya berasal dari tumbuhan,
dan dianggap memiliki khasiat penyembuhan (aromaterapi).
Kelompok minyak ini memiliki aroma yang kuat karena sifatnya yang mudah menguap
pada suhu ruang (sehingga disebut juga minyak "aromatik") (Zeiger,
2006).
2.
Pengertian Minyak Kelapa
Minyak kelapa adalah minyak yang dihasilkan dari buah kelapa.
Minyak kelapa dapat diekstrak dari daging buah kelapa segar atau diekstrak dari
daging kelapa yang sudah dikeringkan. Minyak kelapa memiliki banyak manfaat
bagi manusia. Minyak kelapa biasa digunakan untuk berbagai bahan baku industri
atau sebagai minyka goreng. Selain itu, minyak kelapa dapat dipakai untuk
menjaga kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit seperti diabetes, jantung,
kolesterol, kangker, dan lain-lain. Hal ini salah satunya dikarenakan miyak
kelapa memiliki kandungan asam laurat yang tinggi (Huda, 2009)
Teknik pembuatan minyak kelapa secara umum dapat digolongkan
menjadi 3 cara, yaitu teknik basah, teknik pres, dan teknik ekstraksi pelarut.
Teknik basah merupakan teknik yang paling sederhana. Secara garis besar minyak
yang dihasilkan dari teknik ini adalah dengan memisahkan minyak pada santan
hasil remasan parutan buah kelapa segar. Pemanasan dan sentrifugasi merupakan
cara yang digunakan untuk memisahkan minyak pada santan yang dihasilkan. Namun,
dengan melakukan intensifikasi teknik basah ini dapat digolongkan lagi menjadi
tekinik basah tradisional, basah fermentasi, basah lava process, dan teknik
basah kraussmaffei process. Teknik
pres dan ekstraksi pelarut menggunakan kopra sebagai bahan bakunya dan
memerlukan biaya relatif besar karena harus membeli alat, mesin, dan larutan
pelarut.
3. Khasiat Minyak Kelapa
Hasil penelitian Dr.Weston A. Price dari (ahli gizi asal
ohayo Amerika Serikat) menunjukan zat yang terdapat dalam minyak kelapa (kelentik) termasuk dalam kategori asam
lemak jenuh rantai sedang (Medium Chain
Fatty Acids). Sebagian besar minyak goreng yang beredar di pasaran termasuk
golongan minyak dengan jumlah atom carbon panjang (Long Chain Fatty Acids).
Asam lemak jenuh rantai sedang mengandung asam laurat (Lauric
Acids) yang paling tinggi, setara seperti pada air susu ibu (sekitar 50%).
Asam lautar berkhasit sebagai antibiotik alami yang mampu membunuh berbagi
jenis kuman , virus, dan parasit. Golongan minyak dengan jumlah atom carbon
panjang dapat menyebabkan kolesterol dan
bertambahnya berat badan, karena Long
Chain Fatty Acids yang terkandung di dalamnya dapat menekan aktivitas kelenjar
tiroid yang bertugas mengatur metabolisme tubuh, sehingga memperlambat aktivtas
metaboliknya (Suaramedia, 2011)
Dalam kehidupan sehari-hari minyak kelapa dijadikan sebagai obat
antara lain, obat pereda sakit gigi;
panas pada bayi dan anak; masuk angin dan pegal-pega; menghilangkan varises
pada kaki; obat hidung mampet akibat pilek; obat diare; obat penyakit kulit
(panu/kadas/kurap); bahan untuk pemijatan tubuh; penyembuh sakit batuk
dan pilek; mengobati bengkak pada kaki;
membangun imunitas serta anti bakteri
(Aghifaris, 2011).
4. Kandungan Akar Kayu dan Rempah-Rempah
Secara umum minyak sumbawa terbuat dari 44 jenis akar kayu
dan campuran rempah-rempah yang dilarutkan dalam minyak kelapa. Peneliti masih
kesulitan menggali informasi 44 jenis rempah-rempah dan akar kayu yang
digunakan. Sandro sangat merahasiakan informasi tersebut, karena tidak hanya
alasan plagiasi namun juga menyangkut keyakinan yang berisi pantangan untuk tidak memberikan ilmuya mengenai minyak sumbawa (termasuk informasi 44 jenis
rempah-rempah dan akar kayu) kesembarang orang, melainkan orang yang memiliki
kedekantan emosional dan dapat dipercaya. Penliti butuh waktu untuk mengdakan
pendekatan emosional untuk meyakinkan dan memberi pemahaman sandro mengenai
tujuan penelitian ini.
H.
METODE
PELAKSANAAN
Penelitian ini
merupakan jenis penelitian eksploratif. metode yang digunakan dalam penlitian
ini mencakup metode observasi dan ekperimen serta analisis data primer dan
sekunder. berikut tahapan dalam penelitian :
1. Pemilihan
daerah penelitian
Pemelihan
lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Kabupaten Sumbawa Barat dipilih
dengan pertimbangan bahwa Kabupaten
Sumbawa Barat merupakan salah satu kabupaten di pulau Sumbawa denagan jumlah
industri miyak sumbawa yang terdaftar di BPOM NTB.
2.
Penentuan variabel penelitian
Variabel yang akan diteliti meliputi analaisa
kandungan bahan terdapat dalam minyak sumbawa serata karakteristik sandro
pembuat minyak Sumbawa.
3. Pemilihan
responden penelitan
Responden adalah
sandro sekaligus pemilik industri pembuat minyak sumbawa yang terdapat di
Kabupaten Sumbawa Barat (produk minyaknya
terdaftar di BPOM NTB). Jumlah respoden yang diwawancara sebanyak satu orang
setiap indusri minyak sumbawa.
4. Pengumpulan
data
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik obsevasi
dan eksperimen. Obsevasi dilakukan untuk mendukung data sekunder dan mengetahui
kondisi dan karakteristik obyek penelitian. Data sekunder mencakup data jumlah
industri minyak sumbawa yang terdapat di Kabupaten Sumbawa Barat yang terdaftar
di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Nusa Tenggara Barat (NTB). Metode eksperimen
dilakukan untuk memperoleh data primer meliputi kandungan yang terdapat dalam
minyak sumbawa. Analisa kandungan minyak sumbawa akan dilakukan di laboratorium
Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram bekerja sama
dengan laboratorium BPOM NTB.
1 komentar so far
assalamualaikum mbk, saya tertarik sekali dengan penelitian mbk. kalau boleh saya tau hasil penelitiannya atau mungkin publisshed paper anda terkait minyak sumbawa
EmoticonEmoticon