Wednesday, September 27, 2017

MISTERI DIBALIK MINYAK SUMBAWA SECARA ILMIAH”

A.    JUDUL
“MENGUNGKAP MISTERI DIBALIK MINYAK SUMBAWA SECARA ILMIAH”

B.     LATAR BELAKANG
            Sebuah konsefsi mutlak Sang Khaliq bahwa manusia diciptakan sebagai  mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia adalah satu kesatuan utuh terdiri dari  unsur  jasmani dan rohani,  unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, sedangkan sebagai mahluk sosial adalah manusia  memiliki sifat ketergantungan dengan manusia lain yang salaing membutuhkan (Setiadi dkk, 2007).
Hasrat manusia sebagai mahluk sosial akan hidup bersama dengan manusia lain dalam masyarakat. Kebudayaan merupakan produk hasil karya  masyarakat (socially constructed),  akibat interksi manusia yang ada didalamnya dipengaruhi kondisi lingkungan. Proses pembentukan kebudayaan berlangsung berabad-abad dan teruji sehingga membentuk suatu komponen yang betul-betul handal, terbukti dan diyakini dapat membawa kesejahteraan lahir dan batin bagi manusia. Komponen inilah yang disebut dengan Jati diri. Di dalam jatidiri terkandung kearifan-kearifan lokal (local wisdoms) yang tidak dapat tergerus oleh tingkat peradaban tertentu.  Kearifan lokal merupakan hasil dari lokal genius dari  masyarakat  sebagai ciri khas dari masyarakat itu sendiri. Kearifan-kearifan lokal dirajut dalam satu kesatuan kebudayaan untuk mewujudkan suatu nation (bangsa) yaitu Bangsa Indonesia (Elvian, 2009).
Minyak sumbawa adalah salah satu produk kearifan lokal mayarakat suku Sumbawa di Propinsi Nusa Tenggara Barat  (NTB). Minyak kelapa adalah jenis minyak nabati yang digunakan dalam minyak sumbawa. Minyak sumbawa umumnya digunakan sebagai terapi pijat penyembuhan cidera akibat aktivitas sehari-hari separti patah tulang, keseleo,   salah urat, sakit punggung, memar, dan lain sebagainya.  Disisi lain minyak sumbawa diyakini dapat menyebuhkan sakit  perut, luka bakar, disengat binatang berbisa serta menambah stamina khususnya bagi pria dewasa. Karena didalam minyak sumbawa mengandung 44 jenis rempah-rempah dan akar kayu yang diyakini sebagai faktor penyembuh (Informasi Minyak Sumbawa Asli dari Jerewe Kabupaten Sumbawa Barat)           . Penggunan minyak sumbawa sebagai solusi medis  masyarakat sumbawa terpelihara sejak lama dan menjadi kebiasaan budaya (cultural habits) yang turun-temurun, karena khasiatnya sudah tidak diragukan lagi. Pemasaran produk minyak sumbawa sudah menmbus pasar NTB.
Konsep-konsep kearifan lokal menjadi ciri khas mendasari proses pembuatan minyak sumbawa menjadi sebuah produk. Konsep-konsep tersebut tercermin dalam bentuk keyakinan yang mengandung unsur pantangan. Pembuatan minyak sumbawa  hanya dapat dilakukan oleh kaum pria dan selama proses pembuatan,  pembuat minyak (sandro atau dukun) tidak boleh bersentuhan dengan wanita. Apabila pantangan tersebut di langgar maka produk minyak sunbawa yang di hasilkan kurang berkhasiat. Karakteristik khasiat minyak sumbawa sangat bergantung pada faktor personal (sandro), karena masing-masing sandro memiliki pola tersendiri baik dalam proses peracikan maupun komposisi bahan yang digunakan. Umumnya sandro sangat merahasiskan bahan-bahan yang digunaka. Informasi yang dicamtumkan pada label kemasan yang dipasarkan hanya berupa khasiat, aturan penggunaan, dan sejenisnya. Hal ini dikarenakan kekawatiran sandro akan terjadinya plagiat dari pihak lain yang tidak bertanggung jawab      . Karena belum adanya pengakuan dan peraturan yang bersifat melindungi produk minyak Sumbawa dari plagiasi.
Dalam konteks ilmu dan teknologi pangan minyak dan lemak  merupakan kelompok lipid. Lipid merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organiak non-polar misalnya di etil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzema dan hidrokarbon lainnya karena mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut tersebut. Lipid berfungsi sebangi sumber dan cadangan energi, pengatur suhu tubuh, komponen penyusun dinding sel dan pelarut vitamin yang larut dalam lemak. Perbedaan antara lemak dan minyak antara lain, pada temperatur kamar lemak berwujud padat sedangkan minyak berwujud cair, gliserida pada hewan berupa lemak (lemak hewani) dan gliserida pada tumbuhan berupa minyak (minyak nabati).
Dilihat dari konteks keilmuan (ilmu dan teknologi pangan) terlihat perbedaan fungsi minyak dalam pemanfaatannya. Perlu analisa-analisa secara ilmiah untuk membuktikan khasit yang terkandung di dalam minyak sumbawa. Sehingga khasiat-khasit yang didengungkan tidakhaya sebatas dogma, namun dapat diterima oleh akal sehat. Hal ini akan membuka ruang kedepan untuk peningkatan kualitas produk  sehingga tidak hanya mampu menembus pasar NTB, namun juga mampu bersaiang di pasar nasional maupun internasional, dan pada gilirannya akan membuka lapangan kerja baru di tataran industri rumah tangga, disamping menjaga kelestarian warisan budaya.

C.    RUMUSAN MASALAH
            Dari latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa kandungan yang terdapat dalam minyak Sumbawa ?
2.      Bagaimana pengaruh minyak Sumbawa terhadap kesehatan ?

D.    TUJUAN PENELITIAN
           Penelitian ini bertujuan untuk :
1.      Mengetahui kandungan yang terdapat dalam minyak Sumbawa
2.      Mengetahui pengaruh minyak Sumbawa terhadap kesehatan

E.     LUARAN YANG  DIHARAPKAN
Bentuk luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah refrensi ilmiah mengenai produk minyak sumbawa dan berpotensi dimuat dalam jurnal nasional maupun internasional.

F.     MANFAAT PENELITIAN
            Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1.      Memberi informasi kepada pembaca khususnya masyarakat yang bergelut dalam pembuatan minyak sumbawa mengenai khasiat yang terkandung dalam minyak sumbawa secara ilmiah, sehingga dapat menerapkan teknik, metode, dan teknologi baru dalam pembuatan miyak sumbawa untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas minyak sumbawa yang dihasilkan tampa mengurangi nilai-nilai kearipan lokal yang terkandung di dalamnya.
2.      Memberi gambaran kedepan untuk meningkatkan potensi yang ada sebagai peningkatan pendapatan masyarakat sekaligus melestarikan budaya khususnya  di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
3.       Menambah khasanah pustaka untuk penelitian selanjutnya.



G.      TINJAUAN PUSTAKA
1.      Pengertian Minyak
Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama (Hendra dkk, 2002). Minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol”. Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester. Hasil hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat  juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Minyak tumbuhan dan hewan merupakan lipid. Dari sudut pandang kimia, perbedaan minyak dan  lemak didasarkan  sifat fisiknya pada suhu ruang.  Minyak berwujud cair sedangkan lemak berwujud padat. Penyusun lipid bermacam-macam, namun yang umum dimanfaakan tersusun dari dua golongan giserida dan terpena (hart, 1983). Gliserida dan atau asam lemak, yang mencakup minyak makanan (minyak masak atau minyak sayur serta minyak ikan), bahan baku industri sabun, bahan campuran minyak pelumas, dan bahan baku biodiesel. Golongan ini biasanya berwujud padat atau cair pada suhu ruang tetapi tidak mudah menguap.Terpena dan terpenoid, yang dikenal sebagai minyak atsiri, atau minyak eteris, atau minyak esensial (bukan asam lemak esensial) dan merupakan bahan dasar wangi-wangian (parfum) dan minyak gosok. Golongan ini praktis semuanya berasal dari tumbuhan, dan dianggap memiliki khasiat penyembuhan (aromaterapi). Kelompok minyak ini memiliki aroma yang kuat karena sifatnya yang mudah menguap pada suhu ruang (sehingga disebut juga minyak "aromatik") (Zeiger, 2006).
2.      Pengertian Minyak Kelapa
Minyak kelapa adalah minyak yang dihasilkan dari buah kelapa. Minyak kelapa dapat diekstrak dari daging buah kelapa segar atau diekstrak dari daging kelapa yang sudah dikeringkan. Minyak kelapa memiliki banyak manfaat bagi manusia. Minyak kelapa biasa digunakan untuk berbagai bahan baku industri atau sebagai minyka goreng. Selain itu, minyak kelapa dapat dipakai untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit seperti diabetes, jantung, kolesterol, kangker, dan lain-lain. Hal ini salah satunya dikarenakan miyak kelapa memiliki kandungan asam laurat yang tinggi (Huda, 2009)
Teknik pembuatan minyak kelapa secara umum dapat digolongkan menjadi 3 cara, yaitu teknik basah, teknik pres, dan teknik ekstraksi pelarut. Teknik basah merupakan teknik yang paling sederhana. Secara garis besar minyak yang dihasilkan dari teknik ini adalah dengan memisahkan minyak pada santan hasil remasan parutan buah kelapa segar. Pemanasan dan sentrifugasi merupakan cara yang digunakan untuk memisahkan minyak pada santan yang dihasilkan. Namun, dengan melakukan intensifikasi teknik basah ini dapat digolongkan lagi menjadi tekinik basah tradisional, basah fermentasi, basah lava process, dan teknik basah kraussmaffei process. Teknik pres dan ekstraksi pelarut menggunakan kopra sebagai bahan bakunya dan memerlukan biaya relatif besar karena harus membeli alat, mesin, dan larutan pelarut.
3.      Khasiat Minyak Kelapa
Hasil penelitian Dr.Weston A. Price dari (ahli gizi asal ohayo Amerika Serikat) menunjukan zat yang terdapat dalam minyak kelapa (kelentik) termasuk dalam kategori asam lemak jenuh rantai sedang (Medium Chain Fatty Acids). Sebagian besar minyak goreng yang beredar di pasaran termasuk golongan minyak dengan jumlah atom carbon panjang (Long Chain Fatty Acids). Asam lemak jenuh rantai sedang mengandung asam laurat  (Lauric Acids) yang paling tinggi, setara seperti pada air susu ibu (sekitar 50%). Asam lautar berkhasit sebagai antibiotik alami yang mampu membunuh berbagi jenis kuman , virus, dan parasit. Golongan minyak dengan jumlah atom carbon panjang  dapat menyebabkan kolesterol dan bertambahnya berat badan, karena Long Chain Fatty Acids yang terkandung di dalamnya dapat menekan aktivitas kelenjar tiroid yang bertugas mengatur metabolisme tubuh, sehingga memperlambat aktivtas metaboliknya (Suaramedia, 2011)
Dalam kehidupan sehari-hari minyak kelapa dijadikan sebagai obat antara lain, obat pereda sakit gigi; panas pada bayi dan anak; masuk angin dan pegal-pega; menghilangkan varises pada kaki; obat hidung mampet akibat pilek; obat diare; obat penyakit kulit (panu/kadas/kurap); bahan untuk pemijatan tubuh; penyembuh sakit batuk dan pilek; mengobati bengkak pada kaki; membangun imunitas serta anti bakteri (Aghifaris, 2011).
4.      Kandungan Akar Kayu dan Rempah-Rempah
Secara umum minyak sumbawa terbuat dari 44 jenis akar kayu dan campuran rempah-rempah yang dilarutkan dalam minyak kelapa. Peneliti masih kesulitan menggali informasi 44 jenis rempah-rempah dan akar kayu yang digunakan. Sandro sangat merahasiakan informasi tersebut, karena tidak hanya alasan plagiasi namun juga menyangkut keyakinan yang berisi  pantangan untuk  tidak memberikan ilmuya mengenai minyak  sumbawa (termasuk informasi 44 jenis rempah-rempah dan akar kayu) kesembarang orang, melainkan orang yang memiliki kedekantan emosional dan dapat dipercaya. Penliti butuh waktu untuk mengdakan pendekatan emosional untuk meyakinkan dan memberi pemahaman sandro mengenai tujuan penelitian ini.






H.    METODE PELAKSANAAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksploratif. metode yang digunakan dalam penlitian ini mencakup metode observasi dan ekperimen serta analisis data primer dan sekunder. berikut tahapan dalam penelitian :
1.      Pemilihan daerah penelitian
Pemelihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Kabupaten Sumbawa Barat dipilih dengan pertimbangan bahwa  Kabupaten Sumbawa Barat merupakan salah satu kabupaten di pulau Sumbawa denagan jumlah industri miyak sumbawa yang terdaftar di BPOM NTB.
2.      Penentuan variabel penelitian
     Variabel yang akan diteliti meliputi analaisa kandungan bahan terdapat dalam minyak sumbawa serata karakteristik sandro pembuat minyak Sumbawa.
3.      Pemilihan responden penelitan
Responden adalah sandro sekaligus pemilik industri pembuat minyak sumbawa yang terdapat di Kabupaten Sumbawa Barat  (produk minyaknya terdaftar di BPOM NTB). Jumlah respoden yang diwawancara sebanyak satu orang setiap indusri minyak sumbawa.  
4.      Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik obsevasi dan eksperimen. Obsevasi dilakukan untuk mendukung data sekunder dan mengetahui kondisi dan karakteristik obyek penelitian. Data sekunder mencakup data jumlah industri minyak sumbawa yang terdapat di Kabupaten Sumbawa Barat yang terdaftar di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Nusa Tenggara Barat (NTB). Metode eksperimen dilakukan untuk memperoleh data primer meliputi kandungan yang terdapat dalam minyak sumbawa. Analisa kandungan minyak sumbawa akan dilakukan di laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram bekerja sama dengan laboratorium BPOM NTB.

















Artikel Terkait

1 komentar so far

assalamualaikum mbk, saya tertarik sekali dengan penelitian mbk. kalau boleh saya tau hasil penelitiannya atau mungkin publisshed paper anda terkait minyak sumbawa


EmoticonEmoticon